BGS 18 Juni 2012

Pengenalan Sinyal

Energi elektrik (arus atau gelombang ) dapat menyimpan informasi jika dibuat dalam variasi tertentu dan satuan waktu tertentu pula (disebut intensitas). Variasi energi elektris tersebut diberi istilah dengan sinyal (signal). Sinyal tersebut dibagi menjadi dua jenis, yaitu analog dan digital.
1. Sinyal analog
Gelombang sinus adalah contoh sebuah sinyal analog. Gelombang ini dapat mengalir melalui kabel ataupun udara, variasi gelombang sinyal sinus (intensitas) dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Di dunia radio Frekuensi (RF) intensitas dari sinyal dapat diukur kekuatannya. Waktu yang dibutuhkan sinyal hingga menyelesaikan sebuah gelombang (dari A hingga E), dalam satu detik disebut frekuensi (diukur dalam Hertz disingkat Hz).
Konsep frekuensi ini adalah kunci dalam memahami radio frekuensi (RF), sebab RF adalah frekuensi-independen. Hal ini dapat digunakan untuk membedakan antara dua sinyal yang berbeda frekuensinya sehingga frekuensi dapat digunakan untuk membagi satu sinyal dengan sinyal yang lain sesuai dengan kegunaannya. Kita dapat membandingkan beberapa tingkatan frekuensi dalam Hertz dan terapan praktisnya dalam kehidupan manusia pada table dibawah ini:

Frekuensi dalam Hertz
terapan
60
2,000
530,000
54,000,000
88,000,000
746,000,000
826,000,000
1,850,000,000
2,400,000,000
2,500,000,000
4,200,000,000
9,000,000,000
11,700,000,000
28,000,000,000
500,000,000,000,000
1,000,000,000,000,000,000
Outlet elektrik
Suara manusia
AM radio
TV channel 2 (VHF)
FM radio
TV channel 60 (UHF)
Ponsel
Telepon pcs
Wireless LAN
MMDS
Parabola satelit ukuran besar
Radar
Parabola satelit kecil
LMDS
Cahaya terlihat
X-files

Dalam menggambarkan frekuensi dengan angka ternyata begitu sangat sulit diingat, dibentuklah range-range frekuensi untuk mempermudah mengingatnya. Range frekuensi inilah yang disebut dengan Band. Beberapa definisi dan range band ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Band
Frequency Range
L-BAND
S-BAND
C-BAND
X-BAND
Ku-BAND
1.0-2.0 GHz
2.0-4.0 GHz
4.0-8.0 GHz
8.0-12.0 GHz
12.0-18.0 GHz
2. Sinyal digital
Type lain dari sinyal elektrik adalah sinyal digital, yang mempunyai tipe yang sama seperti di lingkungan computer. Tidak seperti pada sinyal gelombang sinus yang mempunyai perbedaan yang gradual antara titik tertinggi dengan titik rendah, pada sinyal digital variasi terjadi antara nilai sinyal satu dengan yang lain sehingga hanya ada dua nilai dalam sinyal digital, yaitu tinggi dan rendah. Sinyal digital akan mempresentasikan informasi pada pola tinggi dan rendah. Pola tinggi dan rendah ini digunakan untuk merepresentasikan suara pada teknologi telepon selular.

3. Perubahan suara - sinyal - suara
Saat manusia mengeluarkan suara akan menghasilkan tekanan akustik yang dapat merambat di kabel telepon. Sebagai contoh, dengan membuat vibrasi, akan menyebabkan gelombang suara merambat dari ujung satu ke ujung akhir dari satu tempat ke tempat lain. Telepon, akan mereproduksi suara dengan menggunakan listrik atau benda elektrik pada jarak tertentu yang terdiri dari peralatan pemancar dan penerima gelombang yang saling terkoneksi dengan kawat atau kabel yang akan menyampaikan arus listrik.
Gambar di atas memperlihatkan system transmitter telepon analog yang menyebabkan diafragma (lembaran metal yang tipis) akan bergetar atau bervibrasi bervariasi sesuai dengan arus elektrik yang mengenainya. Arus naik dan turun yang berulang menyebabkan diafragma penerimaan bervibrasi dan mereproduksi suara aslinya.
Pada teknologi wireless, kode-kode di dalam telepon mobile akan melakukan konversi dari suara ke denyutan digital pada sisi pemancaran. Pada sisi penerima akan melakukan konversi dari denyutan digital kembali menjadi analog. Coder atau Vocoder adalah penganalisa suara dengan sebuah synthetizer. Vocoder dalam setiap telepon digital wireless adalah berupa chip set yang disebut dengan prosesor sinyal digital (DSP). Suara akan dimodulasikan dan ditransmisikan oleh analyzer sebagai dari Vocoder. Pada saat diterima, synthetizer akan menginterpresentasikan sinyal dan mereproduksi pendekatan yang sesuai dengan suara aslinya.
Suara normal musik, nada, dan semua sinyal analog akan dikonversikan oleh telepon menjadi gelombang elektris. Gelombang elektris ini di analogikan pada suara. Suara akan mempengaruhi sirkuit telepon, secara elektronis akan merepresentasikan suara menjadi gelombang elektromagnetik yang terus menerus. Transmisi dari sinyal analog terkadang terkena distorsi. Akan tetapi, didalam system digital permasalahan tersebut telah diatasi.
Sinyal digital adalah representasi secara sistematis dan numeric dari suara, pada setiap suara akan ditangkap sebagai angka biner.
Reproduksi suara akan sangat mudah dilakukan dengan memberikan kode-kode dalam bentuk penomoran digit. Terdapat skema yang berisi error atau kesalahan untuk dapat diteliti dan diperbaiki sehingga link digital di system wireless tersebut akan selalu utuh. Untuk mengurangi bandwith, data signal dapat dilakukan pemampatan data atau kompresi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung dan membaca artikel ini. Silahkan berikan saran dan pertanyaan di kolom berikut ini.